Bismillah, BANGUNAN PELINDUNG PANTAI Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai yaitu: 1. memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan karena serangan gelombang 2. mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai 3. mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai 4. reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain Sesuai dengan fungsinya, bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu: 1. Konstruksi yang dibangun di pantai 2. Konstruksi yang dibangun di lepas pantai Berikut ini akan dipaparkan beberapa jenis bangunan pelindung pantai A. Groin Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak lurus terhadap arah pantai. Prinsip kerja bangunan Groin adalah sebagai berikut : 1. Groin hanya bisa digun
Kontruksi Bangunan Jetty Pelindung Pantai 1. Pemancangan Tiang Baja/Beton Panjang Tiang yang dipancang adalah : panjang fixity point + kedalaman seabed + kedalaman tanah keras + freeboard (cut level). 2. Pemasanganan Tulangan Pada Lubang Tiang dan Pemasangan Bekisting. Iya, tiang pancang yang berlubang ini tuh nantinya akan diisi dengan beton sampai kedalaman tertentu, biasanya 1m - 2m. Gunanya beton dalam tiang ini adalah membuat struktur tiang, dan struktur atas yang terbuat dari beton menjadi kohesif / menjadi satu kesatuan. Nah si beton ini diberi tulangan lagi supaya tambah kuwat :3. Bekisting dipasang untuk menyangga si pilecap precast ini. 3. Peletakan Pilecap Precast Pilecap diletakan di atas bekisting. Fungsinya pilecap ini adalah sebagai komponen untuk menyatukan balok, tiang, dan pelat. Selain itu, fungsi dari pilecap ini adalah untuk menahan punching shear dari tiang (akibat gaya reaksi dari beban di atas dermaga). Makanya si pilecap
1. Tahap Perencanaan untuk Pelaksanaan Sebelum pelaksanaan proyek kontruksi tim pelaksana akan terlebih dahulu untuk merencanakan tahap-tahap pelaksanaan proyek kontruksi tersebut. Adapun tahap-tahap perencanaan tersebut antara lain : Rencana dari konsultan : · Studi kelayakan · Perancangan (Draft dan DED) · Perencanaan (Biaya dan jadwal durasi pelaksanaan proyek) Rencana dari kontraktor : · Studi kelayakan · Mengembangkan rencana proyek yang lebih detail · Membuat jadwal proyek (penjadwalan untuk persiapan material, peralatan dan tempat) · Menyiapkan pengembangan dan pengujian lingkungan. · Penutup Tahap Perencanaan. Tujuan dari perencanaan suatu proyek yaitu untuk mengatur : · Waktu · Biaya · Kualitas · Perubahan · Risiko · Isu-isu Dalam manajemen pelaksanaan suatu proyek harus diperhitungkan juga 3E : · Efisiens
Komentar
Posting Komentar