Perencanaan Pada Tahap Pelaksanaan Proyek Konstruksi
1. Tahap Perencanaan
untuk Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan proyek kontruksi tim pelaksana akan
terlebih dahulu untuk merencanakan tahap-tahap pelaksanaan proyek kontruksi
tersebut. Adapun tahap-tahap perencanaan tersebut antara lain :
Rencana dari konsultan :
· Studi
kelayakan
· Perancangan
(Draft dan DED)
· Perencanaan
(Biaya dan jadwal durasi pelaksanaan proyek)
Rencana dari kontraktor :
· Studi
kelayakan
· Mengembangkan
rencana proyek yang lebih detail
· Membuat
jadwal proyek (penjadwalan untuk persiapan material, peralatan dan tempat)
· Menyiapkan
pengembangan dan pengujian lingkungan.
· Penutup
Tahap Perencanaan.
Tujuan dari perencanaan suatu proyek yaitu untuk mengatur :
· Waktu
· Biaya
· Kualitas
· Perubahan
· Risiko
· Isu-isu
Dalam manajemen pelaksanaan suatu proyek
harus diperhitungkan juga 3E :
· Efisiensi
· Efektif
· Ekonomis
(Benefit)
2. Persiapan Proyek
Konstruksi
Sebelum memulai suatu proyek konstruksi, yang harus
dilakukan oleh kontraktor adalah sebagai brikut :
· Mempelajari
kembali seluruh dokumen kontrak, terutama gambar-gambar, spesifikasi teknis,
spesifikasi umum, dan peraturan-peraturan yg terkait
· Melakukan
tinjauan ulang terhadap data yg diperoleh waktu tender seperti :
§ Harga bahan
§ Upah
§ Biaya sub kontraktor
§ Peralatan
§ Biaya tak langsung dll
· Melakukan
tinjauan dan survai lapangan yg lebih teliti untuk memperoleh data dan
informasi tentang :
§ Kondisi lapangan
§ Jalan masuk
§ Lokasi material
§ Tenaga kerja dll
· Mempersiapkan
SDM, peralatan dan keuangan
· Mempelajari
peraturan-peraturan yg terkait dengan kegiatan konstruksi misalnya : perda,
perpajakan, perijinan, K3, seperti :
§ Izin IMB
§ Izin AMDAL
§ Izin ANDALALIN
§ Perpajakan dll
3. Penyusunan Rencana
Pelaksanaan
Sebelum dimulai aktifitas atau kegiatan di lapangan secara
fisik, hal yg sangat penting adalah :penyusunan rencana pelaksanaan. Penyusunan
rencana pelaksanaan ini biasanya dilakukan oleh :
a. Bagian teknik
perusahaan : untuk proyek skala kecil dan tdk begiti complicated.
b. Tim penyusun yg
terdiri dari gabungan unsur teknik (pusat) dan calon manajer/ personil yg akan
ditempatkan di proyek tsb
Dalam menyusun rencana pelaksanaan, beberapa hal yg perlu
dilakukan adalah sbb :
a. Teknis : rencana
yg mengadung aspek-aspek teknis, yaitu :
§ Perencanaan site plan ( tata letak bangunan )
§ Pembuatan gambar-gambar yg mendukung
pelaksanaan seperti gambar jalan kerja/ access road, gambar kantor lapangan,
gudang, barak pekerja, kantor direksi/ konsultan, gambar kerja (shop drawing )
dan gambar konstruksi
b. Manajerial : adalah
rencana pelaksanaan yg hanya mengandung aspekaspek manajerial yaitu ;
§ Pembuatan metode kerja, jadwal kerja :
- Jadwal pelaksanaan ( time Schedule)
- Jadwal pendatangan bahan ( Material Schedule )
- Jadwal pendatangan alat ( Equitpmen Schedule )
- Jadwal pendatangan TK ( Manpower Schedule )
- Jadwal pemakaian subkontraktor ( Subcontractor Schedule )
§ Rencana organisasi pelaksanaan
- Struktur organisasi proyek dan susunan personalia
- Pembagian kerja dan alur tugas ( job description dan job
flow )
§ Rencana Anggaran Biaya Proyek ( RAP )
- Biaya Langsung Proyek ( BLP )
- Biaya tak Langsung Proyek ( BTL )
§ Rencana arus cash ( Cosh Flow ) yg terdiri dari
:
- Cash in : rencana penerimaan termijn (bulanan /monthly
payment)
- Cash Out : Rencana pengeluaran atau rencana pembayaran :
• Rencana pembayaran upah
• Rencana pembayaran bahan/ material
• Rencana pembayaran sub kontraktor
• Rencana pembayaran peralatan
• Rencana pembayaran biaya tak langsung (BTL) : biaya
pegawai dan umum ( BPU )
- Cosh Out Non Flow : Pajak, penyusutan, bunga bank
§ Rencana Pengendalian/ monitoring
§ Rencana Mutu
§ Rencana Keselamatan kerja (safety plsn )
4. Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan
Sebelum kontraktor memulai kegiatan pelaksanan di lapangan,
kontraktor harus membuat rencana pelaksanan pekerjaan yg menjadi pedoman
operasional bagi semua personil di lapangan. Dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi, kegiatan yg dilakukan mengikuti pedoman dan urutan yg sesuai dgn
metode pelaksanaan konstruksi yg telah disusun dan ditetapkan sebelumnya.
a. Persiapan pekerjaan
Dalam tahapan persiapan sebelum memulai pekerjaan, personil
yg akan ditugaskan menangani proyek harus memperhatikan hal-hal sbb :
§ Mempelajari dan mendalami secara detail isi
dokumen/kontrak yg sudah disepakati antara pemilik pekerjaan dengan kontraktor
:
-. Isi pasal-pasal kontrak, apakah ada pasal yg belum jelas
-. Spesifikasi teknis
-. Syarat – syarat pelaksanaan
-. Gambar kontruksi
§ Melakukan peninjauan kelapangan untuk
mendapatkan data :
-. Harga bahan, upah, subkontraktor
-. Keadaan dan kondisi lapangan yg lebih detail dan akurat.
-. Budaya dan adat istiadat dan kondisi masyarakat yg lebih
detail
-. Ketersedianya SDM yg akan diperlukan
§ Mempersiapkan segala perijinan yg berkaitan dgn
kegiatan proyek, misalnya ijin pengangkutan alat berat, pengangkutan material/
bahan dll
b. Site Instalation/ tata
letak Bangunan
Salah satu kegiatan perencanaan teknis yg juga sangat
penting adalah perencanaan tata letak bangunan ( site instalation ), Pemilihan
lokasi untuk penempatan bangunan dengan mempertimbangkan:
a. Kebutuhan minimal untk menunj aktivitas selama
pelaksanaan
b. Ketentuan yg diminta sesuai kontrak/ spesifikasi
c. Metode dan urutan kerja yg akan dilakukan
d. Tersedianya lahan yg ada
e. Anggaran biaya pelaksanaan
f. Jenis dan volume bahan, peralatan yg digunakan
Pengaturan tata letak / site instalation secara singkat
diuraian sbb :
a. Bangunan Gedung :
• Kantor : menghindari suara gaduh, debu, pandangan
• Gudang : keamanan, terlindung dari panas & hujan
• Mess : bebas dari tempat kerja
• Barak : bersih, sehat dan aman
b. Peralatan berat, misal :
• Crane : kapasitas radius jangkauan,bangunan sekitar
• Mixer : lokasi bahan, jarak angkut
• Genset : suara bising tdk mengganggu karyawan lain, polusi
asap
c. Gudang bahan pokok
• Semen : terlindung cuaca, dekat dgn mixer, aman dll
• Koral, pasir : tidak mengganggu lalu lintas kerja, dekat
dgn mixer
• BBM : tersedia alat pemadam kebakaran, jauh dari fasilitas
kerja
d. Jalan lingkungan :
• Pintu masuk : pengaturan lalu lintas, keamanan, penerangan
dll
• Jalan kerja : keamanan, kelancaran, ganggunan lain.
c. Organisasi
Pelaksanaan
Dalam kaitannya dgn pelaksanaan proyek, organisasi merup
sekelompok orang dari berbagai latar belakang ilmu yg terorganisir dan
terkoordinir dalam wadah tertentu, melaks, tugas tertentu dan untuk mencapai
tujuan bersama, Organisasi proyek dipimpin oleh seorang manajer/ kepala proyek
dibantu oleh beberapa personil inti dan staf. Dalam menyusun organisasi proyek,
perlu diperhatikan hal-hal sbb :
§ Mengidentifikasikan fungsi dan
kegiatan-kegiatan proyek
§ Menentukan sasran/ tujuan yg ingin dicapai
§ Membagi habis seluruh kegiatan yg akan
dilakukan untuk mencapai sasaran tsb/ penyelesaian proyek.
§ Mengelompokan kegiatan-kegiatan menjadi
kesatuan praktis, dimana kegiatan dalam satu kelompok merupakan kegiatan yg
saling terkait
§ Menentukan tugas-tugas yg hrs dilaks. Oleh
setiap kesatuan dan menyediakan fasilitas kerja yg diperlukan.
§ Menempatkan personil yg mempunyai keahlian,
pengalaman, kemampuan dan kompetensi sesuai dg tugasnya masing-masing.
Secara garis besar, fungsi-fungsi yg diperlukan dlm sebuah
organisasi proyek konstruksi adalah sbb:
§ Fungsi Perencanaan Teknis dan Keuangan
Meliputi kegiatan :
• Perencanaan rekayasa
teknis ( Engineering ) meliputi kegiatan : penyusunan jadwal pelaksanaan (
master schedule ), penyedia/ pengadaan SD (bahan, alat, sub. Kontraktor ),
perencanaan metode pelaks., rencana mutu dan K4L
• Perencanaan
administrasi dan keuangan, meliputi perencanaan cash flow, rencana Termyn,
sistem akuntasi dan perpajakan dan pengelolaan SDM.
§ Fungsi Pelaksanaan Operasional
Meliputi kegiatan pelaksanaan pekerj di lapangan untuk
mewujudkan bentuk fisik bangunan.
§ Fungsi Pengendalian
Meliputi kegiatan monitoring secara periodik. Bila terdapat
keterlambatan ( deviasi) terhadap rencana, maka dilakukan analisis penyebabnya
dan kemudian dilakukan tindakan untuk mengatasinya.
5. Perancangan Bangunan
Laut
Sebelum perancangan bangunan laut ada baik nya kita harus
mengetahui konsep awal sebelum pelaksanaan agar kita tahu kemampuan untuk
difungsikan nya struktur bangunan laut tersebut.
Perancangan bangunan laut meliputi :
a. Geometri
b. Tata letak
c. Bahan yang digunakan dan bahan
yang baik untuk lingkungan
d. Ukuran bangunan yang layak untuk
digunakan
e. Penentuan harga
f. Mendefinisikan tujuan operasi,
meliputi :
• Nilai ekonomis struktur
- Productibility (kemudahan dalam
membangun, merehabilitasi dll)
- Inspectability ( kemudahan dalam
melakukan pemeriksaan)
- Maintibility (kemudahan dalam
perawatan)
- Cost weight (berat struktur untuk
biaya pengadaan dan mobilisasi
• Fungsional suatu bangunan
• Habitatility atau nilai mutu struktur
• Realibility atau nilai keandalan struktur
• Availability atau nilai proposional struktur
secara keseluruhan umur bangunan laut
• Safety atau nilai keamanan dan keselamatan
ketika pelaksanaan dan pemeliharaan
• Demage tolerance atau kemampuan struktur
bangunan laut untuk tahan lama pada keseluruhan umur bangunan laut
Komentar
Posting Komentar